Ekspor Indonesia Semester I 2025 Tumbuh Signifikan
Pada semester pertama 2025, ekspor Indonesia meningkat tajam, menunjukkan tren positif bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan surplus perdagangan sebesar USD 19,48 miliar, sektor non-migas seperti cokelat, kopi, dan timah menjadi pendorong utama. Pertumbuhan ini datang dari pasar tradisional maupun pasar baru, menekankan pentingnya diversifikasi dan ekspansi pasar yang berkelanjutan.
Ekspor Indonesia Semester I 2025: Pertumbuhan Kuat dan Diversifikasi Pasar
Pada paruh pertama 2025, ekspor Indonesia menunjukkan kinerja positif, dengan surplus perdagangan meningkat 25,03% dibanding periode yang sama tahun 2024. Kekuatan utama datang dari sektor non-migas, terutama cokelat, kopi, teh, rempah, dan timah, yang masing-masing mencatat pertumbuhan tahunan 129%, 85,6%, dan 80,9%.
Pasar utama yang mendorong ekspor adalah China, AS, dan India, masing-masing menyumbang lebih dari 40% dari total ekspor non-migas. Sementara itu, pasar baru seperti Swiss, Arab Saudi, dan Thailand menunjukkan permintaan yang meningkat, dengan ekspor ke Swiss naik 111% YoY.
Kontribusi Surplus Perdagangan
Sektor non-migas menjadi pendorong utama surplus perdagangan, dengan AS (USD 9,92 miliar), India (USD 6,64 miliar), dan Filipina (USD 4,36 miliar) sebagai kontributor terbesar.
Kesimpulan
Kinerja ekspor ini menunjukkan kemampuan Indonesia untuk mengadaptasi pasar global, mendiversifikasi produk, dan meningkatkan daya saing. Bagi pelaku bisnis, peluang ada pada ekspansi ke pasar baru dan portofolio produk yang beragam untuk memanfaatkan momentum positif ini.